Sekolah Sehat di Desa Mayoa: Perjalanan dan Harapan dalam Pendidikan
Dalam perjalanan selama sepuluh jam, kami menembus jalan berkelok dan kabut tebal menuju Desa Mayoa, sebuah desa perbatasan di Sulawesi Selatan. Meskipun cahaya bulan enggan menembus kegelapan malam, di balik kabut tersebut terdapat secercah harapan yang terang. Di sinilah SDN Mayoa berdiri sebagai saksi semangat seorang guru penggerak yang bertekad memajukan pendidikan meski di tengah keterbatasan.
Sambutan Hangat di SDN Mayoa
Kedatangan TIM PDM 07 disambut dengan keramahan yang luar biasa oleh kepala sekolah dan guru-guru SDN Mayoa. Hidangan lezat dan senyum ramah mereka seakan menghapus seluruh kelelahan kami. Para siswa juga menunjukkan antusiasme yang tinggi saat kami melaksanakan kegiatan uji kebugaran, yang turut didokumentasikan oleh tim publikasi kami..
Aktivitas dan Antusiasme Siswa
Kegiatan uji kebugaran di SDN Mayoa berlangsung meriah, dan foto bersama di akhir acara menjadi kenang-kenangan manis bagi kami semua. Siswa-siswa sangat antusias mengikuti setiap kegiatan, menandakan semangat dan dukungan mereka terhadap upaya peningkatan kualitas pendidikan.
Harapan untuk Pendidikan di Daerah Terpencil
Kepala sekolah SDN Mayoa berharap perhatian pemerintah terhadap pendidikan di daerah terpencil ini akan semakin meningkat. Kesejahteraan guru honorer juga diharapkan dapat segera diperbaiki, sehingga mereka dapat terus memberikan yang terbaik bagi anak didik mereka. Harapan ini mencerminkan kebutuhan mendesak akan dukungan yang lebih besar untuk pendidikan di daerah-daerah seperti Mayoa.
Dengan berat hati, kami harus meninggalkan Mayoa dan kembali ke Palu. Namun, semangat dan harapan yang kami temui di sini akan terus kami bawa. Terima kasih atas sambutan hangat yang luar biasa dari semua pihak di SDN Mayoa. Semoga pertemuan ini menjadi awal dari kolaborasi yang lebih erat dan berdampak positif untuk masa depan pendidikan di desa ini.***
Oleh Mohamad Yusuf