“Mengapa fungsinya lebih banyak, agar meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, karena selama ini anggarannya meningkat namun birokrasi pelayanan itu tidak sejalan. Biaya pemerintah setiap lima tahun itu dobel tapi dari survei kepuasan masyarakat tidak naik-naik. Inilah tantangannya. Kita seolah berlomba dengan bayangan kita sendiri, kepuasan masyarakat tidak meningkat.”

“Birokrasi ini menjadi birokrasi yang sehat siapapun pemimpinnya, kalau kita mau menjadi Indonesia maju, Indonesia yang hebat. Birokrasi harus memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan program-program, kebijakan yang mengena pada masyarakat.”

Provinsi Sulawesi Tengah adalah daerah ke 20 yang melaksanakan acara Musyawarah Daerah dan acara Pelantikan Pengurus AWI sampai dengan saat ini. AWI diharapkan memiliki kemampuan untuk beradaptasi, harus selalu well inform, tanya-tanya apa yang terjadi, karena peraturan berubah-berubah terus.

“Perubahan-perubahan peraturan ini tiada lain bahwa kita ingin birokrasi yang melayani, baik, cepat, murah dan terjangkau. Karena apapun yang terjadi, di masyarakat menginginkan pelayanan yang terbaik, yang tercepat, yang pasti-pasti saja dan menuntut kapasitas kita untuk lebih mumpuni.”

“Oleh karena itu agar dibentuk satu organisasi profesi namanya Asosiasi Widyaprada Indonesia (AWI) dengan tujuan mewujudkan sistem penjaminan mutu yang efektif dan efisien”. Katanya saat membuka Acara Musyawarah Daerah Pengurus AWI Tahun 2024.

Rangkaian acara Musyawarah Daerah AWI Tahun 2024 ini, dilaksanakan juga dengan gelar acara Pelantikan Pengurus AWI Tahun 2024. 

Ketua Umum AWI Pusat juga menyampaikan “ ucapan selamat kepada seluruh pengurus yang terpilih untuk periode tahun 2024 sampai dengan tahun 2029. Ia berharap ke depannya seluruh pengurus yang telah terpilih dengan sistem mufakat ini, untuk terus memberikan kontribusi melalui karya nyata.