Palu, 24 September 2024
BPMP Sulteng Gelar Pendampingan IKM Hasil Refleksi 2023/2024
Program pendampingan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM), diharapkan mampu tingkatkan kualitas pendidikan di Sulawesi Tengah. Dengan semakin bertambahnya pelaksana IKM, kualitas pembelajaran semakin baik dan siswa mampu mendapatkan pengalaman belajar yang lebih bermakna.
Pada kegiatan pendampingan IKM hasil refleksi 2023/2024, yang digelar oleh Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Sulawesi Tengah, sejak tanggal 18-21 September 2024, Yeni Trisna, Guru Sekolah Dasar Negeri 3 Parigi mengatakan Kurikulum Merdeka ini adalah sebuah solusi. Karena pada pelaksanaannya tenaga pendidik memahami apa tujuan pembelajaran (TP) dan bagaimana Alur Tujuan Pembelajaran (ATP). Dalm kegiatan ini juga para peserta diajarkan bagaimana menyusun itu, dengan mudah. “Kemarin-kemarin bagi kami IKM itu susah. Ternyata setelah ikut kegiatan ini kami memahami cara merumuskan TP ATP yang mudah, kami jadi memiliki pemahaman yang baik tentang IKM.” katanya
Menurutnya selama kegiatan, para peserta mendapatkan materi belajar mandiri bersama. Materi itu meliputi perencanaan pembelajaran satuan pendidikan, pembelajaran terdiferensiasi, asesmen pembelajaran, dan projek profil pelajar Pancasila. “saya akan implementasikan ke teman-temen terutama ke sekolah saya dulu baru ke KKG di kecamtan saya. Dan Insya Alloh kalau ada dukungan dari dinas pendidikan kami siap untuk saling berbagi, karena materi ini sangat luar biasa dan kami terbuka lagi tentang IKM.”tutupnya.
Berdasarkan hasil refleksi IKM pada tahun ajaran 2023/2024, masih banyak Pengajar dan Tenaga Kependidikan (PTK) mengalami kendala dalam memahami penyusunan Kurikulum di Satuan Pendidikan. Tak hanya itu pelaksanaan perencanaan, pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajaran, pembelajaran terdiferensiasi, mengaktifkan komunitas belajar, masih kesulitan. Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai peserta, termasuk kepala sekolah, guru, pengawas, penilik, KKG dari seluruh jenjang pendidikan.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Tengah, Yudiawati V. Windarrussliana, SKM., M.Kes dalam sambutannya mengatakan bahwa Konsep kurikulum merdeka sebenarya baik. Namun menurutnya kesiapan SDM masih menjadi kendala. Terlepas dari kekurangan itu, Yudiawati tetap optimis dan menjadikan itu sebuah tantangan. “Masih perlu peningkatan terkait sumber daya. Bukan hanya manusianya, namun juga teknologi. Di Sulawesi Tengah masih ada sekitar 8 kecamatan yang belum bisa akses internet, padahal pada tiap kecamatan ada SMA, SMP, SD dan PAUD. Sementara pendidik dipaksa belajar di Platform Mereka Mengajar (PMM) tapi tidak tersedia sarana di daerah. Namun kita tetap optimis serta harus belajar dan terus belajar menghadapi tantangan tersebut.”Jelasnya
Kedepan ia terus berupaya untuk mendorong inovasi pembelajaran yang lebih relevan dengan kebutuhan abad 21, serta memperkuat kompetensi guru dan manajemen sekolah dalam menghadapi tantangan pendidikan di masa depan.***
Seberapa bermanfaatkah berita ini?
Berikan jumlah bintangmu untuk menilai Postingan ini!
Nilai rata-rata 0 / 5. Jumlah Voting 0
Belum ada penilaian!