Bimbingan Teknis Penelitian Pengembangan dan Teknologi Informasi bagi Pejabat Fungsional Tahun 2020
Senin, 7 Desember 2020, LPMP Provinsi Sulawesi Tengah melaksanakan kegiatan Bimbingan Teknis Penelitian pengembangan dan Teknologi Informasi bagi Pejabat Fungsional. Kegiatan ini dilaksanakan selama empat hari, mulai pada tanggal 7 s.d. 10 Desember 2020. Bimtek ini dilaksankan secara daring dengan sasaran peserta sebanyak 72 orang, terdiri atas unsur: Fungsional Widyaiswara, Fungsional Widyaprada, Fungsional Perencana Muda, Fungsioanl PTP, dan Fungsional Pengawas Dikdas Provinsi Sulawesi Tengah
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk: 1) peserta memahami konsep penelitian pengembangan dan jenis-jenis penelitian pengembangan; 2) peserta dapat memahami penggunaan bahasa Indonesia yang benar dalam penelitian; 3) peserta dapat memahami statistik penelitian pengembangan; 4) peserta dapat menyusun proposal penelitian pengembangan; 5) peserta dapat mengoperasikan LMS MODDLE; dan 6) peserta dapat menerapkan multigoogle untuk penelitian.
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Kepala LPMP Provinsi Sulawesi Tengah, diwakili oleh Kasubbag Tata Usaha, Ardin, S.E., M.E. Pada kesempatan ini, Ardin menyampaikan bahwa “kedepannya jabatan yang ada di LPMP sebagian besar adalah tenaga fungsional. Untuk itu pengelolaan SDM dalam hal peningkatan kompetensi tidak lagi berbasis struktural tetapi mulai beralih ke basis fungsional. Ini berkaitan dengan reformasi birokrasi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan merupakan kementerian yang terus melakukan percepatan reformasi birokrasi sesuai dengan permenpan dan perpres”. Diakhir sambutannya, Ardin menegaskan bahwa “bapak ibu tenaga fungsional terus kami support sesuai dengan tugas kami untuk memberikan pengembangan skill dan kemampuannya”.
Narasumber pada kegiatan ini adalah Ardin, S.E., M.E (Kasubbag Tata Usaha LPMP Provinsi Sulawesi Tengah), Prof. Dr. Arismunadar, M.Pd (Dosen Universitas Negeri Makassar), Dr. Tony Toharuddin, M.Sc (Dosen Universitas Airlangga), Dr. Hj. Herawati, S.S, M.A (Kepala Kantor Bahasa Sulawesi Tenggara), Dr. Idrus, S.Pd, S.H, M.Pd (Dosen Universitas Tadulako), Moh. Taofan, S.Kom dan Moh. Irfan, S.T (Tim IT BAN-S/M Sulawesi Tengah)
Materi tentang Konsep dan Jenis Penelitian Pengembangan yang dibawakan oleh Prof. Dr. Arismunadar, M.Pd. Pada saat membawakan materi ini, Arismunandar menyampaikan kepada peserta bahwa “Penelitian Pengembangan (Research and Development) menggabungkan antara kebutuhan pengembangan teori dan pemecahan masalah secara langsung. Penelitian Pengembangan (RD) adalah jenis penelitian yang berupaya menghasilkan suatu produk baik barang, sistem, proses, maupun metode kerja yang memiliki nilai inovasi. Penelitian pengembangan (RD) adalah suatu proses untuk mengembangkan, memvalidasi, dan menguji keefektifan suatu produk. Penelitian pengembangan di bidang pendidikan berkaitan dengan pengembangan silabus, metode, strategi, instrumen, media, dan kebijakan yang efektif memecahkan masalah-masalah pendidikan”.
Arismunandar juga memaparkan jenis-jenis penelitian pengembangan, diantaranya adalah: 1) Versi Borg dan Gall (1989) ada 10 tahap; 2) Versi 4 D (2007) ada 4 tahap; 3) Versi Dick-Carey ada 10 tahap; dan 4) Versi ADDIE ada 5 Tahap.
Beliau mengatakan bahwa salah satu jenis penelitian pengembangan yang banyak digunakan sekarang ini adalah model ADDIE (Analysis-Design-Develop-Implement-Evaluate). ADDIE muncul pada tahun 1990-an yang dikembangkan oleh Reiser dan Mollenda. Salah satu fungsinya adalah menjadi pedoman dalam membangun perangkat dan infrastruktur program pelatihan yang efektif, dinamis dan mendukung kinerja pelatihan itu sendiri.
Model ini menggunakan lima tahap pengembangan yakni: Analysis (analisis), Design (disain/perancangan), Development (pengembangan), Implementation (implementasi/eksekusi), dan Evaluation (evaluasi/ umpan balik). Marnih Malkab